Rabu, 25 November 2009

Indonesian Consumunity Expo, FP2STI tampil mengesankan


FP2STI, em mungkin belum banyak yang tau tentang forum yang satu ini. FP2STI yang kepanjangannya Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia yang berdiri tahun 2006 terus berusaha menyabarkan virus-virus kecintaan silat, termasuk di acara satu ini.Untuk Workshop (hari Sabtu, 21 N0v 2009, pkl. 10.30-12.30) :
- Silek Harimau

Perguruan yang tampil untuk atraksi silat (hari Minggu, 22 Nov 2009, pkl. 09.00-10.00) :
- Gerak Gulung
- Cingkrik Goning
- Silat Si Bunder
- Golok Seliwa
- Beksi
“Workshop Silek Harimau”
By Bapak Edwel Yusri Datuk Rajo Gampo Alam & Team

NB : beliau berperan sebagai Guru Silek Harimau di film MERANTAU.

sedikit laporan pandangan mata dari salah satu anggota forum, Bang Ochid.

ICE 2009 ini diadakan dua hari, sabtu dan minggu tgl 21-22 November 2009.
hari pertama,
Temen2 udah stand bye sejak jam 8 pagi menyiapkan property yg dibutuhkan,
a.l. bang ajad, bang taufan, mas luri, kang iwan dan kang wiwit.. berhubung saya berangkat belakangan, (nunggu gus lam praktek pengobatan dulu)
maka ane kebagian belanja dulu.. beli2 kebutuhan darurat yg belum kepikiran sebelum nya...
berhubung komputer sempet mleduk karena kepanasan, jadi perlu kipas angin, kata bang taufan, hehehe..
Acara pada hari pertama adalah workshop silat harimau yang dibawakan oleh pak edwel dan tim nya.
dipandu oleh mas oong.
sayang sekali tempat yang disediakan panitia sangat sempit, jadi silat harimau tidak bisa menampilkan demo secara maksimal. tetapi antusiasme penonton lumayan lah, ada sesi interaksi berupa tanya jawab.

pada hari pertama cuma ada satu kegiatan tersebut, kekosongan waktu diisi oleh para penggila silat buat
mendemonstrasikan kegilaannya

hari kedua,
jam setengah lapan pagi bang ajad udah teriak2 minta ditemenin, mas luri juga udah ketakutan karena cuman berdua bang ajad aja di stand, hehehe...takut "diapa-apain" sm pendekar satu ini.

pada hari kedua ini, fp2sti berpartisipasi mulai jam 9 pagi,
demo jurus dan atraksi aplikasi dari lima aliran silat..
berhubung saat acara dimulai, cuma ane yg ada dilokasi, jadilah MC dadakan membantu MC dari EO nya.
demo pertama dari BEKSI H HASBULLOH, dilanjutkan oleh GOLOK SLIWA BANG HUSIN, SI BUNDER, GERAK GULUNG, dan terakhir CINGKRIG.

Antusiasme pengunjung cukup menggembirakan, sambutan penonton cukup meriah,
malah berdesak2an mau maju ke depan...
dari segi promosi, tampaknya keikutsertaan forum di ICE ini cukup berhasil.

acara kedua jam 3 sore, seminar..
berhubung ane masih kurang fit, maka gak bisa ngikut acara sampe sore,

Laporanku :
Pulang kenaikan tingkat langsung ke senayan dengan tanpa tidur dan masih lusuh karena belum mandi. biar nunggu agak lama dan nyasar untung bisa sampai kesana dan sempat bertemu beberapa pendekar-pendekar forum yang gokil. sempat juga bertemu dengan beberapa pendekar dari beberapa perguruan yang tak usah diragukan lagi kemampuannya sempat juga foto bersama O'ong Maryono dan beberapa kenalan lainnya.

ini bisa dilihat liputannya berupa video... silahkan dinikmati

http://videosilat.com/video/a7e04f3760e8681/ICE-2009-Beksi-Kid-performance
http://videosilat.com/video/d7833e56a47dfc9/ICE-2009-workshop-silek-harimau
si bunder : http://videosilat.com/video/b2843c96b054312/ICE-2009-sibunder
Beksi remaja : http://videosilat.com/video/3dd247a1f562507/ICE-2009-Remaja-Beksi-Beraksi
bang husin : http://videosilat.com/video/8c7ef4334f531ef/ICE-2009-golok-seliwa-performance-by-bang-husein
cingkrig (p bambang) : http://videosilat.com/video/a892719b1ccab31/ICE-2009-cingkrik-goning
cingkrig : http://videosilat.com/video/fcd0e2150fe8fab/ICE-2009-cingkrik-goning
gerak gulung : http://videosilat.com/video/df0bcfefa8899be/ICE-2009-gerak-gulung


from : Sahabatsilat.com
makasih bang Ochid laporan pandangan matanya.

http://sahabatsilat.com/forum/index.php/topic,1414.45.html

Minggu, 08 November 2009

Sambung terus tali silaturahmi...

Setelah tanggal 1 november 2009 minggu lalu SB tangerang kedatangan tamu dari slipi eh minggu ini kedatangan tamu juga dari SB jaksel... wih mantap niat mereka datang untuk menyambung tali silaturahmi dan melihat latihan.

Selain membicarakan tentang perguruan saat-saatlalu sempat juga membicarakan rencana kedepannya, semoga SB tangerang bisa datang berkunjung ke sana dan turut latihan bersama.

Awalnya tak ada latihan latihan bersama tapi tiba-tiba mereka berniat juga turun lapangan dan sedikit mengeluarkan keringat, jadilah tadi latihan dadakan walau tidak maksimal latihannya tapi cukup juga membuat capai dan senang.

Em kapan ya SB tangerang bisa datang ke tempat-tempat latihan lain??
Semoga Allah mengizinkan tali silaturahmi tetap terjalin dan tetap erat, amin.

Maju terus Syahbandar,,eratkan tali silaturahmi dan kokohkan niat mengembangkan silat...

Salam Syahbandar...!!!

Minggu, 01 November 2009

Mempererat Tali Silaturahmi

Dalam silat tentu seharusnya yang menjadi sangat penting adalah silaturahmi, semua hal yang dilakukan tentu sangat erat hubungannya dengan silaturahmi maka tentu tak boleh terputus tali silaturahmi itu.

Minggu, 1 november 2009, SB6 tangerang mendapat kunjungan dari SB Slipi, sungguh kehormatan dikunjungi langsung oleh mereka. banyak pembicaraan terjadi diantara kami, sekitar silsilah keilmuan, silsilah pelatih bahkan sampai bicarakan band yang tak ada hubungannya dengan silat sekalipun. Begitulah kalau saudara sudah saling bertemu, walau bertemu saat itu juga tapi sungguh sudah merasa dekat hubungan kami.

Semoga silaturahmi ini tak terputus sampai disini dan berlanjut dengan kerja sama yang baik dan bisa mengembangkan Syahbandar bersama-sama.

Maju terus Syahbandar...
Semangat terus anggotanya...
Dunia menunggu kita...

Salam Syahbandar...!!!

Sabtu, 17 Oktober 2009

Acara Lebaran Betawi di Ragunan tanggal 17 Oktober 2009

Sabtu, tanggal 17 Oktober 2009 bertempat di Bumi Perkemahan (BUPER) Ragunan Jakarta Selatan, telah diadakan acara lebaran Betawi. Acara yang dimulai pada pukul 08.00 WIB pagi ini dibuka oleh gubernur Jakarta Bapak Dr. Ing. Fauzi Bowo dan para walikota Jakarta. Dalam acara tersebut turut hadir ketua MPR bapak Taufiek Kiemas.

Acara tersebut menampilkan berbagai macam kebudayaan betawi dengan mainset Batavia tempoe doeloe antara lain tari-tarian, makanan khas betawi, gambang kromong dan sebagainya dengan tema "dari Betawi untuk Betawi dan untuk Indonesia" dengan MC Akri patrio.

Turut bergabung pula para ormas -ormas Betawi seperti FORKABI, FBR, dan l. Silat-silat betawi pun tak mau ketinggalan seperti Beksi kreo pimpinan Ahmad Wasih, Beksi pusat Petukangan Jakarta-Indonesia pimpinan Abdul Malik, perguruan Sikat Emas Putera Betawi, Perguruan Sin Lam Ba, Perguruan Tiga Berantai, dan Cingkrik Rawa belong Sanggar si Pitung pimpinan Bang Bachtiar.

Atraksi silat dimulai pada pukul 12.30 dimulai dari cinkrik rawa belong pimpinan bang Bachtiar dengan peragaan jurus beset dan jurus-jurus lainnya yang dibawakan dengan sangat cantik, serta tak ketinggalan sambutnya. Kemudian dilanjutkan dengan Beksi Jakarta-Indonesia Pimpinan Abdul Malik yang memperagakan jurus beksi, bandut, dan broneng cakar.

Perguruan Sin Lam Ba yang dipimpin Ahmad Syarifudin dan rekan-rekan yang menampilkan jurus dan peragaan tenaga dalam khas perguruan tersebut. lalu bang Tarman dari Sabeni dan tiga berantai.

sebelumnya acara sambutan-sambutan ditutup dengan ramah tamah dari tamu undangan kepada Bapak gubernur dan ketua MPR.

Sekilas Pandangan mata from Tb. Fahmi

Selasa, 06 Oktober 2009

Halal bihalal dan kumpul, sayang tak pada hadir

Halal bihalal dan silaturahmi yg udah direncanain 3 minggu sebelumnya tidak berjalan lancar. Yang datang tak sesuai dng yg diharapkan.

Lewat email, facebook, sms ternyata gak mempan juga merangkul anggota-anggota syahbandar yg sudah lama tak terlihat batang hidungnya. Sayang sekali.

Beruntung anggota cabang SMP GARUDA turut latihan di pusat, jadi sedikit lebih ramai ketika latihan, walau hujan deras mengguyur WD dan sekitarnya tapi ternyata tak menciutkan nyali semua untuk latihan.

Hujan mengobati sedikit kekecewaan yg ada di hati saat itu, setidaknya masih ada semangat diantara kemalasan didalam hati para anggota muda.

Semoga acara2 selanjutnya dapat berjalan lancar dan bisa merangkul semua anggota syahbandar tangerang.

Foto ada di album foto Sb

Rabu, 16 September 2009

Buka Puasa Bersama,,,Mempererat Hubungan Keluarga di SB

Tanggal 13 september 2009 lalu, akhirnya Syahbandar tangerang mengadakan buka puasa bersama walaupun yang datang sedikit tapi itu tak menghalangi kami untuk saling mengenal dan saling berbagi.

Sayangnya banyak yang tak bisa hadir saat itu, para dewan pembina kecuali Bu Saarah dan A Adjie, Dewan Penanggung jawab dan senior-senior yang sudah masuk list undangan sayang tak bisa hadir.

Dengan buka puasa seadaanya kami menikmati dengan rasa kekeluargaan, rasa capai ketika latihan sebelumnya hilang dibawa suasana.

Semoga tiap tahun ini dijadikan agenda rutin oleh para pengurusnya dan semoga tak ada kendala yang terlalu berarti didalamnya.

SEMANGAT buat PARA ANGGOTA SB....

KAMI SELAKU PENGURUS PSTD SYAHBANDAR TANGERANG MENGUCAPKAN...
MOHON MAAF LATIH BATIN...
SELAMAT LEBARAN SEMUA...

Minggu, 16 Agustus 2009

Pengukuhan Anggota Baru 2009-2010, Sebuah Tradisi Yang Sempat Terlupakan

Pengukuhan, bukannya moment mensahkan anggota baru sebagai bagian dari keluarga besar PSTD SYAHBANDAR tapi juga sebagai moment berkumpulnya para anggota, mengeratkan tali silaturahmi dan sebagi tempat pembelajaran semua hal yang harus diketahui dan dimaknai oleh anggota baru.

Tanggal 15-16 Agustus 2009 telah diadakan acara pengukuhaan di gedung SMAN 6 TANGERANG, walau tak semua senior dan anggota baru hadir tapi acara berjalan lancar, acara mulai pukul 20.00 WIB hingga pukul 09.00 keesokan harinya. Sungguh melelahkan tapi menyenangkan malam itu.

Awalnya panitia hanya berencana mengadakan pengukuhan dengan pemberian materi seputar silat dan perguruan serta pelatihan fisik saja tapi ternyata seniornya memilih menambahkan acra dengan istilah pos. Tak hanya senior tingkat sabuk coklat hingga sabuk merah yang turut serta tapi juga sabuk hitam dan dewan pembina yang turut serta.

Pos dibagi menjadi 5 dengan pembagian 1. pos materi, menguji pengetahuan para anggota baru, 2.pos teknik dan fisik, menguji pengetahuan teknik yang sudah dijarkan serta kemampuan fisik para anggota baru, 3. pos kepemimpinan, menguji jiwa kepemimpinan mereka serta wawasan mereka sekitar pemimpin, 4. pos Mental, menguji kemampuan mereka dalam berpikir cepat di bawah tekanan dan mengajarkan mereka bagaimana mental seorang pesilat, 5 pos kerjasama dan pengetahuan silat, yang pasti menanamkan kekompakan pada mereka serta menamkan wawasan sekitar silat.

Tapi bagi senior ini lebih tepat sebagai ajang tertawa sampe pagi.

Pengukuhan ini baru tahun lalu dilaksanakan lagi setelah beberapa tahun tak terlaksana karena tak mendapat izin dari pihak sekolah, semoga acara ini terus dapat menjadi tradisi dan tak menjadi ajang balas dendam buat para anggota.

Sumpah ini acara tanpa adegan kekerasan dan bentakan, hanya ada tampang sangar didepan dan tawa dibelakang.

cat :foto ada di album foto SB
Salam

Jumat, 07 Agustus 2009

Berita terbaru dari Asian Martial Arts Thailand

Saat ini Tim pencak silat Indonesia sedang berusaha mengembalikan masa kejayaanya. Baru-baru ini tim bimbingan pelatih Dani Wisnu dan Indro Catur sukses dalam Asian Martial Arts Thailand dengan menyabet 4 emas dan 2 perak. Sedangkan negara lain seperti vietnam mendapat 4 emas, malaysia 1 emas, sedangkan tuan rumah sendiri mendapat 2 emas.

Semoga jangan terlena tim Indonesia dng kemenangan ini dan tetap berusaha melakukan yg terbaik.

Jaya terus Indonesia..
Hidup terus silat Indonesia..

informasi via facebook oleh O'ong M.

Info tambahan :
perolehan medali


I Komang Wahyu mengawali peraihan emas dengan menundukkan Mohammad Norshifiq dari Singapura dengan skor 5-0 pada final kelas -70 kilogram atau kelas E.

Emas kedua diraih Ni Nyoman Suparniti yang di final mengalahkan pesilat Malaysia, Siti Rahmah Mohamed juga dengan skor telak 5-0 di kelas D.

Emas ketiga, Pesilat putra Lutfan Budi Santoso menundukkan pesilat Filipina, Jul-Omar Abdulhakim di kelas B.

Sedangkan emas keempat diraih Pujo Janoko yang menang tipis 3-2 atas pesilat Thailand, Prasit Warlan di kelas -50 kilogram atau kelas C putra.

Sementara,
dua medali perak dipersembahkan oleh Puspa Endah Fitriani di kelas E dan Pengky Simbar di kelas A putri.

Selasa, 04 Agustus 2009

Pesilat Indonesia Unjuk Gigi

/Selasa, 4 Agustus 2009 | 19:14 WIB
Laporan wartawan KOMPAS Gatot Widakdo


SUPHANBURI, KOMPAS.com - Atlet pencak silat Indonesia tampil garang dan mendominasi pada Asian Martial Arts Games I yang berlangsung di Suphanburi Thailand. Empat pesilat Indonesia melaju ke babak final setelah menyingkir lawan-lawannya di babak semifinal yang berlangsung, Selasa (4/8).

Keempat pesilat itu, yakni Pengky Simbar, Puspa Indah, Lutfan Budi Santoso dan Komang Wahyu. Pengky yang turun di kelas A akan menghadapi pesilat Vietnam di partai final. Sementara Lutfan yang turun di kelas B akan menantang pesilat Filipina.

Di kelas E putra, Komang Wahyu Purbasari melaju ke final dengan mengalahkan pesilat Filipina Solomen Jamil 5-0. Di final, Komang akan berhadapan dengan atlat Singapura. Sementara di kelas E Putri, Puspa Indah melaju ke final untuk menantang pesilat Vietnam.

Partai final akan berlangsung hari Jumat di stadion Indoor Suphanburi. Selain keempat pesilat itu, Indonesia masih punya harapan dari pesilat Ni Nyoman Suparniti dan Pujo Janoko. Ni Nyoman yang turun di kelas D baru akan menjalani laga semifinal melawan pesilat Filiphina hari Rabu ini. Sementara Pujo yang turun di kelas C tinggal menyingkirkan atlet Malaysia untuk lolos ke final.






sumber : http://olahraga.kompas.com/read/xml/2009/08/04/19143916/pesilat.indonesia.unjuk.gigi

Kamis, 23 Juli 2009

Come join me on PSTD Syahbandar on Indonesian Pencak Silat Community

Indonesian Pencak Silat Community
Administrator
Administrator has invited you to join PSTD Syahbandar on Indonesian Pencak Silat Community
Come join me on PSTD Syahbandar on Indonesian Pencak Silat Community

Administrator

PSTD Syahbandar PSTD Syahbandar

1 member

Created By: Administrator

Check out PSTD Syahbandar on Indonesian Pencak Silat Community:
http://pencaksilatcommunity.ning.com/group/pstdsyahbandar?xgi=i3QjSav
About Indonesian Pencak Silat Community
Komunitas Pencak Silat Indonesia
Indonesian Pencak Silat Community 8 members13 photos
To control which emails you receive on Indonesian Pencak Silat Community, click here

Jumat, 17 Juli 2009

Jambore PENCAK SILAT 17-19 Juli 2009

Tujuh perguruan pencak silat historis memelopori digelarnya Jambore Seni Pencak Silat Indonesia 2009, yang akan digelar di Taman Wisata Mekarsari, Cileungsi, Jawa Barat, 17- 19 Juli mendatang. Jambore ini rencananya diikuti 1.700 pesilat dari 74 perguruan dari berbagai daerah di Indonesia. Selain dari dalam negeri, peserta juga berasal dari mancanegara, termasuk sejumlah negara Eropa.

“Yang sudah memastikan hadir antara lain peserta dari Belanda dan Austria. Tapi, mereka atas nama perguruan, bukan tim nasional,” ujar Presiden Persekutuan Silat Antarbangsa (Persilat) Eddie Nalapraya di kantor Panasonic Jakarta, Jumat (29/5).

Sementara itu, Ketua Umum Panpel Hayono Isman mengatakan, jambore ini didasari oleh keinginan tujuh perguruan historis dari 10 perguruan historis yang ada. Dari tujuh perguruan historis inilah keinginan untuk menyelenggarakan kegiatan ini muncul.

“Mereka menyatakan secara bersama-sama untuk memperkuat hubungan di antara sesama perguruan pencak silat se-Indonesia dan sekaligus bekerja sama untuk meningkatkan mutu pencak silat baik dari aspek budaya maupun aspek prestasi. Merekalah yang mencetuskan diadakannya jambore ini,” ujar Hayono Isman.

Ketujuh perguruan historis yang merupakan pendiri IPSI ini adalah PS Nusantara (yang kebetulan diketuai Hayono Isman), Putra Betawi, Perisai Diri, Setia Hati, PPSI Jabar, Prasaja Mataram, dan Hari Murti.

Hayono Isman yang mantan Menpora menambahkan, berbicara tentang pencak silat, maka rohnya ada di perguruan. “Sudah lama perguruan pencak silat tidak bekerja sama bagi peningkatan kualitas atau mutu pencak silat. Mungkin inilah sebabnya prestasi kita menurun di tingkat internasional. Oleh karena itu, melalui kegiatan ini, kita akan menggalang semangat untuk senantiasa meningkatkan kualitas perguruan,” ujarnya.

Pada kesempatan itu Hayono membantah pergelaran jambore ini berkaitan dengan agenda pilpres meski para petinggi IPSI merupakan figur-figur yang tengah berkompetisi dalam pilpres. “Pendekar utama pencak silat adalah Susilo Bambang Yudhoyono (Presiden RI–Red). Kita tahu Ketua Umum PB IPSI adalah Prabowo Subianto. Kami mengharapkan keduanya hadir dalam acara yang baik ini. Kalau kita cermati tanggalnya, gelaran jambore ini jauh dari kegiatan politik, khususnya agenda pemilihan presiden,” tegas Hayono Isman.

Hayono mengungkapkan, pada upacara pembukaan nanti akan diundang 14 menteri terkait dan 29 duta besar negara sahabat. Diundangnya duta besar adalah untuk meyakinkan mereka bahwa bagaimanapun Indonesia adalah “kiblat”-nya pencak silat meski beberapa negara di Asia Tenggara prestasinya sudah sangat maju. Sedangkan diundangnya 14 menteri adalah yang erat kaitannya dengan pembinaan dan promosi pencak silat. (Syamsudin W)


SUMBER : SUARA KARYA, silatindonesia.com

Kamis, 16 Juli 2009

Demo Syahbandar

Mengawali tahun ajaran baru selalu diadakan atraksi/ demo ekskul yang tentu saja kali ini akan dibeberkan dibalik layar demo syahbandar kemarin (15 juli 2009).

Setelahnya rencana perubahan program latihan telah rampung dibuat dan telah mendapat persetujuan maka kali ini kami merubah kemasan yang biasa ditampilkan di demo SB, dengan mengurangi pertunjukan tenaga dalamnya dan memasukkan beberapa jurus nasional dan jurus Tunggal baku milik Persilat.

Kembali ke 2 minggu sebelumnya, saat proses pengerjaan perubahan program latihan, latihan untuk demo telah direncanakan, cukup banyak masalah yang timbul kali ini, mulai dari kurangnya semangat para anggotanya, banyaknya senior yang sibuk dengan kegiatan utamanya sampai masalah timbul berbagai macam pertimbangan-pertimbangan tentang segala sesuatunya.

Hari selasa, 14 Juli 2009, dimulainya buka stand tapi hanya beberapa anggota yang datang justru yang sibuk adalah seniornya. Untung seniornya cukup sabar dan sadar dengan keadaan saat itu. walau keadaan tenang-tenang saja tiba-tiba timbul masalah dengan pihak panitia...tapi masalah tersebut tak berlanjut.

Hari rabu, 15 Juli 2009, acara dimulai dari pukul 7 pagi hingga 1/2 2 siang. Dari pukul 7-10 digunakan untuk menjelasakan dan memberikan keterangan tentang silat syahbandar maupun silat secara keseluruhan sedang sisanya dilanjutkan dengan atraksi lapangan.

Rasanya siang itu kurang semangat,,,mungkin karena panas. Syahbandar atau yang biasa disingkat SB menampilkan :
- Tendangan, teknik dasar dan jurus tenaga dalam dasar
- Radikal silat SB
- Jurus tunggal baku
- Seni silat
- Sparing dan emosi tenaga dalam
- aksi dewan pembina
dan aksi tambahan mengambil dompet dewan pembina.

Acara berlangsung lancar dengan korban luka ringan 3 orang, tidak ada yang tewas dan korban kelaparan yang bergelimpangan,hehehehehe....

Semoga jaya terus silat Syahbandar dan silat Indonesia....

Pilih Silat sebagai Jatidirimu...

Salam Syahbandar...

Senin, 06 Juli 2009

Perjalanan Masih Panjang

Berdiri sejak tahun 1996 bahkan lebih lama dari itu, tampaknya sudah begitu banyak hal yang dilalui oleh salah satu ekskul yang tertua ini. mulai dari kurangnya peminat, berhenti latihan, dimasukkan kategori ekskul dengan anak-anak terbandel tapi juga mengalami masa kejayaan, peminat datang terus menerus, latihan ditambah jadwalnya dan sebagainya.

Mungkin awal terjadinya konflik ketika diangkatnya para pengurus baru yang menginginkan perubahan namun kini benar dirasakan, syahbandar lebih hidup, anggotanya lebih memaknai arti ajaran syahbandar itu sendiri daripada hanya mengerti jurus yang belum tentu kita mengerti maksudnya.

Tahun 2007 lalu diadakan perubahan yang mungkin termasuk perubahan besar dalam syahbandar. Sabuk hitam yang notabennya pemegang kendali perguruan mulai kehilangan semangat karena semakin berkurangnya personil mereka, akhirnya para sabuk merah dan biru yang masih punya semangat walaupun berkobar-kobar saja yang terkadang tanpa tindakan namun hal itu sudah cukup menghidupkan syahbandar kembali diangkat menduduki jabatan baru dan diberi tanggung jawab yang besar.

Awal tahun pertama pemberian jabatan sebagai asisten dewan pelatih kepada sabuk merah dan biru, agak canggung mulanya dalam melaksanakan tugasnya, masih butuh bimbingan. Tapi sudah mulai terlihat perubahan kearah kemajuan walau ada juga perubahan kearah kemunduran. tapi semua hal itu tetap harus disyukuri.

Hari ini tanggal 7 juli 2009, saya sebagai sekretaris sengaja menuliskan hal ini, berusaha mendongkrak dan mencari dukungan penuh dari segenap anggota keluarga besar PSTD SYAHBANDAR.

Kemarin tanggal 6 juli 2009, saya dan penanggung jawab pusat, Yulius Anomansyah, mulai mengajukan rancangan program latihan. dengan perubahan sangat besar, mungkin para anggota lama yang dulu ikut latihan dan sekarang ingin ikut latihan lagi rasanya akan sangat merasakan perubahan itu.

Saya dan Yulius memang membuat rancangan itu tanpa persetujuan terlebih dahulu dari para asisten dewan pelatih, namun ketika kami memberitahukan kepada mereka, awalnya mereka ragu tapi mereka berkata, "Kami memberi dukungan." Cukup lega rasanya saat itu.

Kemarin kami pergi ke rumah A`Adjie mantan dewan penanggung jawab yang kini menjabat sebagai salah satu dewan pembina dan mengajukan rancangan program tersebut, walaupun ada perubahan sedikit yang akan diadakan dalam peraturan dasar tapi rancangan kami tetap diterima begitu juga dengan dewan penanggungjawab saat ini a` Herry yang juga memberikan persetujuannya. tapi belum selesai tugas kami, masih harus memberitahukan ke ketua dewan pelatih dan pembina lain.

Mulai hari senin tanggal 13 juli 2009 kami sudah akan mulai menjalankan agenda pertama yaitu membuka pendaftaran dan mengadakan demo awal tahun. semoga sukses dan bisa menarik peminat. dan jalan kami masih satu tahun kedepan dengan target kejuaraan seni silat tahun depan, semoga sukses kawan-kawan dan semoga kita selalu seiya sekata...

sedikit bocoran tentang rancangan program latihan
- memasukkan jurus nasional dan internasional
- mengurangi porsi latihan jurus sb

salam Dolly

Kamis, 02 Juli 2009

Festival Seni Pasang Giri

Festival Seni Pasang Giri dengan slogan Seni Pasang Giri adalah Salah Satu pelestarian Budaya Bangsa yang dilaksanakan sekitar tanggal 27-29 Juni 2009 kemaren sungguh merupakan gebrakan baru, kabarnya setelah 9 tahun tak ada acar seperti itu.

Acara ini diadakan oleh pemerintahan Kabupaten Tangerang dengan Sanggar Karya Teknik sebagai tuan rumah.

kegiatan ini diikuti beberapa perguruan seperti Cempaka Putih, Satria Banten, TTKDH dan beberpa perguruan lain...
Kategori yang dipertandingkan adalah Tunggal Putra dan Putri pemula, Tunggal Putra dan Putri Remaja, Tunggal Putra dan Putri Dewasa serta Rampak Putra dan Putri pemula dan Remaja.

Acara yang dilaksanakan hingga tanggal 29 Juni 2009 hingga pukul 22.00 berlangsung cukup meriah. diselingi beberapa hiburan dari penonton yang turut menampilkan keahlian mereka dalam bersilat. Acara berjalan cukup lancar walaupun hujan beberapa kali menghambat jalannya acara tapi para peserta tetap menampilkan yang terbaik. Walau banyak peserta yang mangkir dan akhirnya dinyatakan gugur....heheheh

Semoga akan banyak lagi acara seperti ini.

Sabtu, 27 Juni 2009

MAEN GOLOK ala SELIWA

…Sebilah golok berkelabat dengan cepat, hanya menyisakan kilau’an dari badan golok yang putih, susah diikuti dengan pandangan mata. Membentuk cahaya yang membungkus tubuh pemegangnya, berputar-putar, membacok, mengiris, dari atas kebawah, dari samping ke kanan, terkadang bersembunyi di ketiak, terlipat di tangan dan seterusnya; seperti tarian ular kobra dalam irama terompet. Dan,.. bim salabim..!, golok sudah berpindah dari tangan kanan ke kanan kiri si pemegang golok, tanpa tahu kapan proses perpindahannya, nyaris tidak terlihat ..dan hoplah!..kini sudah berpindah lagi ke tangan kanan sambil dengan lincah bergerak, melangkah ke segala arah mengayunkan jurus-jurus seliwa yang cepat, tangkas dan telengas.

Inilah ilmu golok khas betawi, Golok Seliwa.



Adegan ini bukan terjadi di film, bukan juga dalam cerita silat fiksi; tapi sungguh ada dan nyata, bahkan dapat disaksikan secara langsung pada sebuah acara bertajuk ‘Workshop Golok Seliwa’. Workshop yang berlangsung pada hari minggu yang cerah, 20 Juni 2009, di bilangan Blok S, Jakarta Selatan ini diselenggarakan atas kerjasama antara Perguruan Golok Seliwa dan Komunitas Sahabat Silat yang biasanya mangkal di dunia maya (www.silatindonesia.com dan www.sahabatsilat.com ). Lokakarya atau workshop yang dihadiri lebih dari 50 orang ini termasuk beberapa anak-anak, memang dimaksudkan untuk mengangkat kembali pencak silat khususnya pencak silat tradisional agar semakin dikenal dan dicintai oleh bangsa Indonesia.

Mereka yang hadir pun berasal dari berbagai kalangan; laki-laki, perempuan, tua-muda, ada yang tertarik pada pencak silat tapi belum ada latar belakang beladiri apapun, professional muda, eksekutif di kantornya, karyawan swasta, pengangguran, pensiunan PNS, ibu rumah tangga, praktisi beladiri, pendekar hingga sesepuh pencak silat; semuanya berbaur dengan akrab, ramah, penuh persahabatan dan tanpa keinginan untuk menonjolkan diri masing-masing.




Tuan rumah pun yaitu Bang Husin, pewaris ilmu Golok Seliwa yang sudah langka ini, terlihat menyapa para tamunya dan berbaur dari satu tamu ke tamu yang lainnya dengan ramah dan penuh kekeluargaan.


Menjadi Tuan di Rumah Sendiri

Acara workshop ini dibuka oleh moderator Mas Ekohadi, mewakili dari Komunitas Sahabat Silat, yang dalam sambutanya memberikan apresiasi pada pencak silat tradisional khususnya Seliwa yang sudah mau membuka diri dan bahkan mengadakan acara workshop untuk kalangan umum ini demi kelestarian pencak silat tradisional khususnya aliran Golok Seliwa .




(Dalam pict4, paling kiri berbaju putih : Ekohadi sedang membuka acara.

Pada pict 5, dari kiri Bang Edwel pendekar silek harimau, di tengah Bang Husin dan yang paling kanan adalah Pak Bambang Sarkoro)


Setelah itu sambutan juga diberikan oleh Pak Bambang Sarkoro, selaku sesepuh dari Komunitas Sahabat Silat, yang mengungkapkan bahwa keberadaan kita semua (komunitas sahabat silat, dll) adalah karena keprihatinan atas nasib, silat tradional khususnya, yang semakin tersisih bahkan nyaris punah serta kurang dikenal oleh generasi penerusnya. Padahal pencak silat, selain warisan mulia dari leluhur yang harus dilestarikan, memiliki demikian banyak kekayaan budaya dan aspek pembanguan jiwa manusia; mulai dari aspek fisik, olahraga, mental spiritual, seni budaya dan juga kecerdasan-kecerdasan lainnya. “Tujuan kita adalah agar pencak silat menjadi tuan di rumahnya sendiri! Dengan semakin dikenal dan dicintai oleh kaum mudanya”, demikian Pak Bambang menegaskan sambutannya.



Asal Usul Seliwa

Dalam perbincangan informal penulis, sebelum acara dimulai, Bang Husin membeberkan tentang ilmu Golok Seliwa yang langka ini. Menurut Bang Husin, salah satu sebab mengapa nama Seliwa dipakai adalah karena kebanyakan gerakan terakhir dalam jurus ilmu golok ini berakhir dengan Seliwa yaitu posisi kaki kiri didepan dengan tangan kanan di depan (posisi menyilang antara tangan dan kaki). Bang Husin sendiri mendapatkan ilmu ini dari keluarganya, yaitu dari ayahnya (babe—istilah betawi), Bpk Husni Embot. Sejak usia 15 tahun dia digembleng oleh babenya untuk ilmu Golok Seliwa dan beladiri tradisional lainnya; setelah itu dia juga sempat disuruh oleh ayahnya untuk berguru pada beberapa pihak lainnya. Babe’nya ini belajar dari kakek (engkong)-nya. Soal siapa guru di atas kakek’nya, Bang Husin sendiri mengaku tidak begitu tahu. Karena memang dulu waktu belajar tidak begitu banyak dikupas soal sejarah keilmuan aliran ini. Hingga praktis silsilah kelimuan berhenti di dua generasi di atas Bang Husin. Untuk saat ini praktis dapat dikatakan bahwa Bang Husin seoranglah yang masih memegang dan menguasai ilmu Golok Seliwa.




(Ket : pict 6 tampak Bang Edwin di sebelah kanan dan Mas Harjanto di sebelah kiri sedang memperagakan ilmu Golok Seliwa..

Pada pict 7 ; tampak Mas Rudy yg baru belajar 3 bulan bermaen golok)


Bang Husin lalu bertutur bahwa ilmu ini ya “maen golok”. Karena memang pelajaran untuk peguasaan golok adalah yang utama. Namun demikian pada tahap awal tetap saja akan diajarkan terlebih dahulu ilmu tangan kosong beberapa jurus, sebagai dasar dari permainan Golok Seliwa. Setelah menguasai jurus tangan kosong, murid baru diperbolehkan memegang golok dalam berlatih.


Untuk ukuran golok bagi seorang murid haruslah disesuaikan dengan murid itu sendiri. “Panjangnya satu jengkal masing-masing, ditambah 3 jari (direndeng). Itu untuk badan golok saja, tidak termasuk gagangnya”, kata Bang Husein. Ketika menjelaskan pentingnya ukuran golok yang sesuai untuk masing-masing murid. Hal ini dimaksudkan agar ketika bermain golok, senjata tajam ini tidak melukai pemainnya, karena ukuran panjang yang berlebih, ketika misalnya golok dilipat oleh tangan atau dilipat ke ketiak. Lebih bagus lagi, lanjut Bang Husin, jika goloknya benar pembuatannya yaitu lebih berat berada di bagian depan golok (dekat ujungnya) dan bukan di gagang. Inilah kekhasan golok betawi. Nantinya, ujar bang Husin, setelah menguasai ilmu ini dengan golok yang sesuai dengan kondisi masing-masing ini –istilahnya sudah mengenal sifat golok—akan lebih mudah memainkan beragam jenis dan panjang golok. “Asal kita sudah tahu dan kenal dengan sifat golok”, tandas Bang Husin.





Makna Seliwa

Dalam workshop, pada acara pemaparan tentang ilmu golok seliwa , murid senior Perguruan Golok Seliwa, Bang Edwin mengungkapkan lebih dalam mengenai makna dari seliwa .


Seliwa ternyata memiliki banyak arti yang mendalam. Pertama-tama, seliwa menunjukkan posisi fisik/tubuh yang menyilang antar tangan dan kaki. Misalnya kaki kiri di depan maka tangan kanan di depan dalam sikap pasang atau pukulan; demikian juga sebaliknya. Bahkan posisi salah satu tangan yang terbuka dan salah satunya menutup pun sudah dapat dikategorikan sebagai seliwa.

Seliwa juga dapat berarti tenaga yang bersilang. Misalnya dalam posisi kuda-kuda dengan kaki kanan dan tangan di depan; tumpu kekuatan tenaga ada di kaki kiri dan tangan kanan, ini juga sudah seliwa. Arah tenaga/energi yang berlawanan.

Arah yang hendak dituju juga dapat dimaknai sebagai seliwa jika untuk mencapainya tidak langsung (lurus) ke sasaran namun berputar, secara tidak langsung, melingkar atau ke bawah dulu baru ke atas, dan seterusnya. Tidak linier dan tidak satu arah tapi kaya akan berbagai kemungkinan arah. Dan yang terakhir seliwa dalam rasa. Rasa ke dalam diri dulu baru rasa ke luar diri.


Secara ringkas ada hal prinsip beladiri dalam ilmu Golok Seliwa yaitu amankan dulu (diri/posisi), bongkar dan habiskan. Penerapannya memang lebih mudah dilihat dalam praktek. Semisal ada lawan yang memegang leher kita, maka kita amankan dulu diri/leher kita, bongkar cekikaknya dan habiskan lawannya. Dalam prakteknya biasanya tiga hal ini bahkan dapat terjadi dalam satu gerakan saja.


Jurus Seliwa

Untuk jurus dalam Seliwa, antara lain, ada yang namanya Pu’un (pohon) ada 6, jurus kembang ada 6; dan jurus gabungan ada 1; termasuk cara memegang senjata pada berbagai posisi, mencabut golok dari sarungnya, cara memutar, melipat, menyerang, berpindah tangan dan memulangkan kembali golok ke sarungnya tanpa melihat proses ini dengan pandangan mata.


Dalam setiap Jurus terkandung 8 unsur yaitu :
1. Sikap badan menghadap lurus (percaya pada yang Satu, untuk Satu Tujuan, dll);
2. ada 2 bentuk tenaga yaitu tenaga.kosong dan isi (atau kombinasi setengah setengah)..dengan ibarat: kalau suami keluar rumah, harus meninggalkan bekal di rumah agar ar anak istri tidak kelaperan..
3. ada 3 wadah yang berisi tenaga yaitu .kaki, badan, tangan
4. ada 4 cara tata cara pergerakan yakni: gerak hati, gerak badan, gerak kaki, gerak tangan dan ada 4 arah sasaran dasar.
5. 4+1 gerak golok untuk 4 sehat 5 sempurna;
6. Puun dan kembang masing memiliki 6 jurus;
7. Setiap jurus Puun ada 7 langkah..
8. Sampurna…(bulet semua sisi kayak angka 8 ini)





Dalam belajar ilmu golok seliwa para praktisinya memang diminta untuk bersikap seperti bayi yang baru lahir; menyimpan dulu semua konsep/ketrampilanlainnya dan bersedia mengikuti contoh, bimbingan serta arahan dari perguruan. Kendari demikian, pada proses selanjutnya olah pikir juga akan mulai diterapkan dalam praksis beladiri atau permainan golok. Dilanjutkan dengen olah rasa ; dengan mengenal rasa, dan segala pernik-perniknya; yang kesemua hal ini diharapkan akan menumbuhkan kebijaksanaan yaitu niat yang luhur dan murni dari hati.



Golok adalah bagian dari Diri

Berbeda dengan kebanyakan konsep dalam beladiri lainnya. Senjata (golok) dalam Seliwa bukanlah perpanjangan dari tangan. Golok adalah bagian dari badan, bagian dari diri kita. Sehingga diharapkan bermain golok adalah bagian dari diri dengan segala atributnya.

Untuk lebih menjelaskan lagi konsep ini; Bang Edwin pun memberi contoh langsung pada peserta workshop. Katakanlah ada sebuah situasi dimana tangan kita yang memegang golok dapat dipegang dan dikunci oleh lawan sehingga menjadi ‘mati’ dalam makna beladiri. Karena golok adalah bagian tubuh praktisinya; maka bagian tubuh lainnya dapat membantu untuk meng’hidup’kan kembali golok dengan melakukan baik serangan balasan ataupun bongkar’an terhadap diri lawannya. Dengan demikian karena golok adalah satu kesatuan dengan tubuh atau dapat dikatakan sebagai bagian dari diri; maka interaksi dan juga gerakan golok juga tergantung dari pohon/tubuh atau diri praktisinya. Tidak peduli jika tangan praktisinya sudah ‘mati’ terkunci, selama masih ada bagian diri yang bisa meng’hidup’kan atau selama pu’un atau diri/badan masih bisa hidup maka selama itu pula golok Seliwa akan bisa tetap bisa ‘hidup’.



Praktek ber-golok

Tidak hanya mendengar ulasan tentang Seliwa ataupun sekedar melihat para praktisi seliwa memainkan golok; peserta workshop diajak untuk merasakan langsung keampuhan permainan golok ala Seliwa. Acara ini dilakukan selepas istirahan siang dan bertempat di lantai 2 tempat pertemuan tersebut yang adalah sebuah Madrasah Haji Tajjudin bin Haji Syahroni.


Latihan ini pun dimulai dengan pengenalan dan praktek jurus tangan kosong dari Suliwa yang dicontohkan langsung oleh Bang Husin, dengan didampingi oleh para murid seniornya yaitu Bang Edwin, Mas Harjanto Pramono/ipam, Bang Janu, Mas Rudy, dan masih banyak senior lainnya; yang penulis sendiri kurang hapal namanya J –sorry ya–. Terlihat semua peserta tampak antusias dalam menjalankan jurus-demi jurus tangan kosong.


Memang jurus dalam seliwa yang diberikan memiliki tingkat kesulitan masing-masing. Bang Husin sendiri sempat memainkan beberapa jurus sebagai contoh. Terlihat gerakannya sangat cepat, tegas tapi lentur dan siap dengan banyak kemungkinan perubahan. Seorang anggota Seliwa membisiki penulis bahwa kekhasan Golok Seliwa diantaranya adalah permainan goloknya yag cepat dan tegas ini, serta perpindahan golok ke tangan yang lainnya (kanan/kiri) yang tidak terlihat atau nyaris tidak dapat terdeteksi oleh penonton, berikut cara memasukkan golok ke sarungnya yang dilakukan dengan mengandalkan rasa dengan tanpa melihat ke golok/sarung.


Dan tibalah saatnya untuk berlatih golok berdasarkan jurus tangan ksong tadi. Penulis sendiri sebetulnya tidak biasa memegang golok dan ada rasa ‘ngeri dan seram’ jika memegang atau melihat golok di tangan orang lain. Hal ini mungkin dirasakan juga oleh sebagian peserta yang belum memiliki latar belakang beladiri. Dalam memandang golok memang agak menakutkan.

Namun seiring berjalannya waktu terlihat bahwa memang dalam ilmu seliwa, golok adalah maen golok. Jadi peserta memang seakan begitu asyik bermain-main dengan golok walaupun golok yang penulis pegang hanyalah golok tumpul ; karena belum berani memegang golok yang tajam; seperti miliki mas rudy alias keentup tawon yang mampu mengiris kertas dengan hasil yang sama dihasilkan oleh ketajaman silet…wuiihhh…bagi penulis memang masih terasa agak mendebarkan jantung.


Lama kelamaan golok (tumpul J ) tidak lagi menakutkan malah menjadi sesuatu yang menyenangkan untuk diolah, digerakan dan mulai mendapat bayangan dengan apa yang dimaksud dengen golok adalah bagian dari tubuh; bahwa seliwa adalah maen golok.


Latihan tidak hanya melibatkan golok, salah seorang murid senior Bang Husin yaitu Mas Harjanto (alias ipam atawa mantrijeron, betul gak ni namanya?—maaf ya kalo salah) berbaik hati berbagi satu dua teknik pisau ; langsung dalam sebuah aplikasi praktis menghadapi serangan pisau dan melakukan serangan dengan pisau.


Penutup

Menjelang sore acarapun disudahi dengan harapan terus bergelora untuk semakin melestarikan budaya luhur bangsa pencak silat tradisional. Sebab memang sebagai bangsa Indonesia, kurang lengkap rasanya jika belum mengenal dan mencintai budayanya sendiri, pencak silat.


Jangan mengaku orang Indonesia kalau belum kenal pencak silat!…:)

Kenalilah pencak silat walau hanya satu jurus.

“Satu Jurus, Satu Hari”, untuk kelestarian budaya bangsa, warisan mulia dari leluhur kita ini. Inilah salah satu bukti nyata bahwa kita mencintai bangsa Indonesia,

mencintai tanah air dan tumpah darah Indonesia..



Jakarta,

24 juni 2009

Ian Samsudin


www.silatindonesia.com

Kamis, 18 Juni 2009

Setelah tertunda sekian lama, workshop Golok & Pisau khas Silat Seliwa Insya Allah akan diselenggarakan pada:

Hari/Tanggal: Sabtu, 20 Juni 2009

Tempat: Madrasah Haji Tajjudin bin Haji Syahroni, Jl. Kebalen 2, Blok S, Kebayoran Baru

Jam: 10.30 - 12.00 Diskusi mengenai kaidah-kaidah Silat Seliwa & demo

13.30 - 16.00 Workshop

Acara ini terbuka untuk siapa saja, baik anggota maupun non anggota Komunitas SahabatSilat. com, dipersilakan untuk berpartisipasi. Sesi pagi (diskusi) tidak dikenakan biaya, sedangkan sesi siang (workshop) dikenakan biaya Rp 150.000,- per peserta. Bagi peserta workshop, golok untuk pelatihan akan dipinjamkan oleh panitia. Untuk itu kami mohon agar paling lambat Rabu, 10 Juni 2009, peserta telah mendaftarkan dirinya agar mendapatkan golok. Saat ini telah tersedia 10 golok yg bisa dipinjam, apabila peserta melebihi, maka perlu dipersiapkan goloknya terlebih dahulu.

Kami harapkan partisipasi dari Sahabat Silat semua...... Dijamin enggak rugi ikutan workshop ini, permainan Silat Seliwa sangat unik dan sangat menarik untuk dipelajari.

Unutk keterangan selanjutnya, silakan PM ke Mas Rudy (keentuptawon@ yahoo.com) atau ke parewa@sahabatsilat .com.
silatindonesia.com
sahabatsilat.com

Rabu, 17 Juni 2009

Lestarikan Kesenian Bakuntaw

Dua pria berusia lanjut bergerak lincah. Diiringi musik gamelan gerakannya cukup dinamis. Namanya gerakan mengunci. Seperti adegan orang yang sedang bertarung, mereka saling serang dengan tangan kosong. Penonton pun bersorak.

Selanjutnya, pemain yang kalah harus keluar dari arena pertarungan, digantikan pemain lainnya. Sebelum bertanding keduanya bersalaman terlebih dahulu. Itulah bagian dari permainan seni beladiri kuntaw, di Taman Putri Junjung Buih, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSU), Senin (15/6).

Pagelaran seni beladiri kuntaw se-Kabupaten HSU dan Balangan itu dilaksanakan untuk membangkitkan lagi kesenian tradisional Kalimantan yang kini mulai punah. Ada 56 peserta dari 26 perguruan yang ikut ambil bagian dalam pertandingan itu.

"Seni beladiri tradisional itu milik kita. Siapa lagi yang melstarikan jika tidak kita," kata ketua pelaksana pagelaran seni beladiri kuntaw, Said Fahrurazi.

Agar tidak punah, Forum Komunikasi Agung (FKA) Amuntai, meminta izin kepada Polres HSU mendirikan perguruan kuntaw. Kini ada 18 perguruan kuntaw yang mendapatkan izin dari Polres setempat.

Ketua FKA A Suldeni menambahkan, FKA juga membentuk Ikatan Pencak Silat Aliran Kuntaw (IPAK), Februari 2009. Melalui IPAK, Sildeni berharap peminat kuntaw bangkit dan diminati generasi muda.

Diakuinya, regenerasi kuntaw sangat kurang, bahkan yang tampil pada pagelaran rata-rata orang tua dan lanjut usia, sehingga perlu regenerasi yang serius agar kesenian itu tidak punah.


http:/ /www.banjarmasin post.co.id/ read/artikel/ 14666/lestarikan -kesenian- bakuntaw

Sirkuit Antar-Perguruan Se-Jabar

Pesilat PPLP Jabar Mendominasi
PAJAJARAN,(GM) -
Pesilat dari Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Jabar mendominasi putaran pertama Sirkuit Silat Antar-Perguruan se-Jabar yang berlangsung di GOR Tri Lomba Juang, Jln. Pajajaran Bandung, Minggu (14/6). Dari delapan kelas yang dipertandingkan, lima kelas dikuasai pesilat asal PPLP Jabar.

Pesilat PPLP Jabar yang berhasil menjadi juara pada putaran pertama sirkuit silat ini, yaitu Andri (kelas A putra), Anggrian (kelas B putra), M. Alan Muchidin (kelas E putra), Cahyariani (kelas A puti), dan Wewey Wita (kelas C putri).

Sedangkan kelas C putra dimenangkan Agung dari Perguruan Silat Tadjimalela; kelas D putra, Abdurrauf yang menjadi pesilat terbaik; dan di kelas B putri dimenangkan Dewi Kurniasih (Satria Muda Indonesia).

Sirkuit silat antarperguruan ini diikuti 81 pesilat dari 10 perguruan silat yang ada di Jabar, di antaranya Perisai Diri, Betako, Merpati Putih, Tadjimalela, Satria Muda Indonesia, Riksa Budi Kiwari, Pajajaran Nasional, Bina Suci, Persinas Asad, dan PPLP Jabar.

Menurut Ketua II Bidang Teknik Pengda Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Jabar, Maryatno didampingi Ketua Pelaksana Sirkuit Silat Antar-Perguruan se-Jabar, Ferry Hendarsin, sirkuit silat ini baru dilakukan kali ini. Rencananya akan menjadi agenda tahunan IPSI Jabar. "Kita baru pertama mengadakan sirkuit silat dan ini merupakan putaran pertama. Rencananya akan berlangsung hingga tiga kali putaran. Putaran kedua bulan Agustus di Soreang Kab. Bandung, dilanjutkan putaran ketiga bulan Oktober di Kab. Bekasi," jelasnya.

Tujuannya, menurut Maryatno, untuk pembinaan atlet silat di Jabar. Selain menambah jam terbang para pesilat Jabar. Pasalnya selama ini prestasi pesilat Jabar mengalami penurunan akibat kurangnya kompetisi.

"Sejak PON kemarin, prestasi pesilat kita menurun. Setelah dianalisis, ternyata pesilat kita kurang jam terbang karena kurang dalam adu kompetisi. Sehingga sirkuit ini mudah-mudahan bisa meningkatkan prestasi pesilat kita, terutama pada kejuaraan nasional," katanya.

Penurunan prestasi pesilat Jabar dialami sejak PON Kaltim, di mana pesilat Jabar hanya mampu menyumbangkan 1 medali emas, 1 perak, dan 4 perunggu. Padahal sebelumnya pada PON di Palembang, pesilat Jabar mampu menyumbang 2 medali emas, 2 perak, dan 3 perunggu.


http://www.klik- galamedia. com/indexnews. php?wartakode= 20090615182250& idkolom=olahraga

Rabu, 03 Juni 2009

Silat Tiga Berantai - Ahli Waris Ilmu Pangeran Jayakarta

Silat Tiga Berantai - Ahli Waris Ilmu Pangeran Jayakarta


Oleh : AMAL IHSAN
Tiga Berantai terdiri atas tiga aliran besar ilmu silat: Si Macan, Si Tembak, dan Si Karet.

Pada 1580-an hingga 1619, Jakarta dipimpin seorang adipati bernama Pangeran Jayakarta Wijayakrama. Konon istana sang pangeran terletak di Jakarta Utara, yang kini dinamai Jalan Pangeran Jayakarta di wilayah Mangga Dua.

Sang pangeran mewarisi kekuasaan atas Jakarta dari ayahnya, Pangeran Tubagus Angke, menantu Sultan Maulana Hasanuddin, penguasa Banten yang merupakan putra Sunan Gunung Jati.

Tubagus Angke, yang namanya diabadikan sebagai jalan di wilayah Jelambar, Penjaringan, Jakarta Utara, memerintah Jakarta dari 1552 sampai 1580-an.

Ketika Pangeran Jayakarta berkuasa, armada Maskapai Perdagangan Belanda (VOC) menyerang pada Mei 1619. Pangeran Jayakarta bertahan habis-habisan dari serangan tentara VOC pimpinan Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen.

Pertempuran sengit terjadi, pasukan Jayakarta pun terdesak. Belanda mengepung dari arah Senen, Pelabuhan Sunda Kelapa, dan Tanjung Priok.

Karena terjepit, Pangeran Jayakarta dan pasukannya bergerak mundur ke timur hingga daerah Sunter, lalu ke selatan. Sambil terus bergerak ke selatan, ketika itu Pangeran Jayakarta membuang jubahnya ke sebuah sumur tua.

Mengira Pangeran Jayakarta telah tewas di dalam sumur tua itu, Pasukan Belanda menghentikan pengejaran dan menimbun sumur tersebut dengan tanah. Belanda mengira Pangeran Jayakarta sudah mati. Setelah Jayakarta dikuasai Belanda, Gubernur Jenderal Coen mengubah nama Jakarta menjadi Batavia.

Pangeran Jayakarta dan sisa pengikutnya meneruskan perjalanan dan bertahan di hutan jati di tenggara Jakarta. Wilayah itu kelak disebut Jatinegara, yang bermakna negara atau pemerintahan di hutan jati atau bisa juga diartikan pemerintahan (Jakarta) yang sejati.

Makam Pangeran Jayakarta di Jatinegara kini bisa dikunjungi siapa saja. Lokasinya pun relatif mudah ditemukan dan dicapai. Padahal tempat peristirahatan terakhir bangsawan Banten itu selama lebih dari tiga abad dirahasiakan oleh anak-cucunya.

Di wilayah ini pula Pangeran Jayakarta terus menggalang kekuatan untuk melawan Belanda. Ia menyamar sebagai rakyat jelata dan terus bergerilya hingga akhir hayat. Anak keturunannya terus hidup dan menyembunyikan identitas.
Salah satu ciri keturunan Pangeran Jayakarta adalah bernama depan Ateng, yang sebenarnya berarti raden. Tidak hanya nama yang diwariskan, tapi juga permainan pencak silat. Salah satu ahli warisnya adalah Haji Ateng Abdulrahim (1885-1970).

Ateng Abdulrahim, yang setelah menunaikan ibadah haji dipanggil H Ibrahim, pada masanya dikenal jago Mester, Jatinegara. Ia belajar ilmu silat dari sang ayah, Ateng Abdul Hamid, dan pamannya, Ateng Arwah, serta Ateng Damis. Ia juga belajar banyak dari guru silat lainnya, seperti Ki Asnawi dan H Solihin.


Ibrahim lalu mewariskan ilmu silatnya kepada muridnya, H Ahmad Bunawar dan H Deddy Setiadi. Keduanya mendirikan perguruan pencak silat Tiga Berantai pada 1975. Ini untuk mewadahi ilmu yang diwariskan guru-guru kami, kata H Ahmad Bunawar, yang biasa dipanggil H Mamak.

Menurut dia, nama perguruan disebut Tiga Berantai karena ada tiga aliran besar ilmu silat yang diajarkan, yakni Si Macan, Si Tembak, dan Si Karet.

Si Macan adalah ilmu silat yang dimiliki dan diwariskan Pangeran Jayakarta. Cirinya adalah serangan cakar jari tangan dengan landasan tenaga dalam yang kuat. Dalam pertarungan, cakar digunakan untuk menyerang titik lemah musuh, seperti mata dan tenggorokan.

Jari-jari yang sudah dilandasi tenaga dalam bisa sangat mudah merobek kulit musuh, kata Ahmad.

Adapun Si Tembak adalah ilmu silat yang diwariskan Pangeran Sugiri, kerabat Pangeran Jayakarta. Ciri khasnya adalah menggunakan pukulan telapak kedua belah tangan dengan posisi tubuh yang tegap dan kuda-kuda yang kuat.

Pukulan telapak yang terbuka serta dialiri tenaga dalam itu dilakukan dengan cepat dan berkali-kali dengan kedua lengan lengan saling memukul sehingga menimbulkan bunyi.

Yang ketiga adalah Si Karet, ilmu silat yang merupakan penggabungan dari berbagai aliran. Karakter gerakannya cepat dan keras serta memiliki variasi serangan dan gerak yang beragam. Aliran yang membentuknya, antara lain, aliran Kebon Manggis dari H Solihin, Cikaret dari Jawa Barat, aliran Mak Inem Pengasinan dari Karawang, dan Serak dari Pak Muhin di Tenabang.

Selain itu, digabung juga aliran silat Si Sabar dari Kebon Sirih dan Giek Sao dari Cina Utara. Si Sabar adalah ilmu yang diajarkan kakek saya, Engkong Musa, dan Giek Sao diajarkan ayah saya, H Muhasim, kata Ahmad.

Dengan warisan aliran silat yang begitu kaya, tidak mengherankan jika Tiga Berantai menjadi perguruan silat yang cukup disegani. Tiga Berantai, yang juga salah satu perguruan pendiri Ikatan Pencak Silat Indonesia, sering kali menguasai turnamen pencak silat dalam dan luar negeri serta telah mencetak banyak juara.

Juara nasional kategori seni dari Tiga Berantai, seperti Eko Wahyudi dan Uwes Qorni, sering kali mendapat undangan untuk pentas dan hadir di ajang atau event silat internasional yang diselenggarakan Persekutuan Silat Antar-Bangsa.

Kite ude jadi langganan tampil, kata Ahmad dengan bangga. Tiga Berantai juga merupakan angota Persatuan Pencak Silat Putra Betawi, yang merupakan wadah organisasi perguruan silat Betawi yang ada di Jakarta.

www.silatindonesia.com
Post By core01
Friday, August 10, 2007 03:41:11 Clicks: 5130 Send to a friend Print Version
Ahli Waris Ilmu Pangeran Jayakarta

Selasa, 02 Juni 2009

DOKUMENTASI KENAIKAN SABUK DI PUSPITEK

Baru dapet dokumntesinya sekarang, maaf yah teman-temanku...


















Bu Saarah, Babe/pak Beton, pak Asikin a Adjie, a Herry, a Musa, Yulius, Arif, Temmy

foto yang lain ada di album sb,,oke,,oke,,,

Jumat, 15 Mei 2009

Merantau Movie Workshop

I had the chance to watch Merantau movie workshop. It was on short notice as I read the promotion one day before (and I thought it was some kinda secret exclusive movie premiere). It was basically just meet and greet, trailer and confidential promo viewing.

I got to see the director (Mr Evans), the producer (Ario Sagantoro), main actors - I saw Iko, Yayan(the actor not the character) and the legendary Christine Hakim (so funny my friend didnt notice Iko and Christine Hakim by her side). This show was hosted by a popular host (I dont remember his name since I dont watch television) and he did a good job. They started of by showing some demo of silek harimau (Iko) and , this was the best part, they brought a silat expert (Ade) and the movie choreographer (Edwel Datuk Rajo Gampo Alam)!! Mr Ade explained the current exposure of silat worldwide including the rise of Vietnam di dunia persilatan. Mr Edwel gave a lot of info about silek harimau, how they were exclusively taught (originally silek harimau was the weapon of the king’s special guards).

Next, meet and greet. Iko was too shy (I feel sorry for the fan girls). Yayan told about his inability to smile (and the host cleverly made joke about this when a girl was about to get a souvenir from him). Mr Evans told about his interest in silat and how he finally decided to make this movie with the producer and Christine Hakim (and she ranted about current movie trends in this country and our appreciation for our own culture for a long time, mostly I agree with). Funny thing when the host asked Mr Evans to do some silat.

Mr Evans told us that most actors has martial background (like Iko with silat betawi, or Laurent Buson with shaolin!!). Aside from initial performance by Iko, we also got to watch silek demonstration in pair, Yayan with Iko and Mr Edwel with Iko (funny act by Iko at the end of demonstration).

I give an early thanks to Mr Evans for showing much interest in our culture. Hopefully this will make our current generation do the same and look for an exotic material of our own rather than foreign-made one. Maybe I should pick my saluang up again.

EDIT : I forgot to mention that Edwel Datuk Rajo Gampo Alam was the choreographer on Sengsara Membawa Nikmat. He made Sandy Nayoan cry.


http://kusut.web.id/?p=22

Rabu, 13 Mei 2009

Seminar Pencak Silat di Universitas Indonesia kampus Depok

SEMINAR PENCAK SILAT
(Menggali Nilai Filosofi dan Relevansi dalam Konteks Zaman)

Seni bela diri Pencak Silat dikenal sebagai salah satu hasil budaya asli Indonesia. Dipercaya bermula dari bangsa Melayu yang ada di pesisir Sumatra dan Semenanjung Malaya, Pencak Silat telah berkembang di nusantara sejak abad Ke-VII. Dalam kelanjutannya, Pencak silat dianggap pula sebagai salah satu identitas dari bangsa Indonesia. Tidak hanya menekankan pada teknik bela diri, melainkan pula makna filosofis dan berbagai aspek dalam masyarakat. Nilai moral spiritual, Seni gerak, bela diri, dan olahraga adalah aspek-aspek yang terkandung dalam pencak silat.

Jika dilihat sekilas, pencak silat dianggap sebagai olahraga yang berhubungan dengan fisik saja. Namun, jika kita melihatnya lebih dalam, akan terungkap nilai-nilai filosofis yang luhur. Tiap gerakan dalam pencak silat itu sendiri, tidak lepas kaitannya dengan nilai moral tata krama ketimuran danreligi. Inti dari ilmu dalam pencak silat adalah pertahanan dan penyerahan diri pada ilahi.

Dalam konteks modern, pencak silat dinilai banyak orang sebagai seni bela diri yang tidak populer untuk dipelajari. Sangat jauh dirasakan ketika dibandingkan dengan karate, taekwondo, dan wushu dalam bidang ketenaran. Kurangnya informasi mengenai pencak silat dan mind set orang Indonesia yang import oriented inilah menyebabkan pencak silat seakan tenggelam dalam negerinya sendiri. Oleh karena itu, Departemen Kajian Budaya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia 2009, dengan tujuan memberikan ide, bukan informasi tanpa guna, menyelenggarakan Seminar Pencak Silat yang bertajuk “Menggali Nilai Filosofi dan Relevansi dalam Konteks Zaman”.

Hari dan TEMPAT
Hari/tanggal : Kamis, 28 Mei 2009
Jam : 10:00 — 16:00 WIB
Tempat : Auditorium gedung IX Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia kampus Depok

Pembicara
1. Purwoto Hadi Purnomo (Pendiri perguruan dan guru besar Merpati Putih).
2. Bagus Takwin (Aktivis, penulis, dan akademisi dari Fakultas Psikologi UI).
Moderator: I Yudhi Soenarto (Dosen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI).

Acara berupa seminar, workshop, dan demo dari perguruan silat Merpati Putih dan Cingkrik.
Disediakan pula coffee break dan hiburan.

Seminar ini terbuka untuk seluruh mahasiswa sevitas akademia Universitas Indonesia dan masyarakat umum.

Datang dan maknai nilai luhur dalam warisan budaya bangsa Indonesia ini, karena bangsa yang berbudaya adalah bangsa yang menghargai tradisi lokalnya.

Contact person:
1. Doni (Filsafat 2008) 021 93467734
2. Alan (Sejarah 2008) 081808575525

http://silatindonesia.com/2009/05/seminar-pencak-silat-di-universitas-indonesia-kampus-depok/

Kitalah Yang Sebagai Tiang Utamanya

Sejak dibentuknya PSTD SYAHBANDAR ada yang sadar gak sih siapa sebenarnya yang menajadi motor penggerak setiap kegiatan dan setiap latihannya selama ini...

Para pendiri hanya membuka jalan, para pembina dan para pelatih hanya sebagai pengawas tapi kitlah yang menjadi tiang utamanya...apa jadinya kalau kita tak ada mungkin sudah sejak lama perguruan ini tak ada, mungkin juga kita tak saling kenal dan tak tahu apa itu yang namanya PSTD SYAHBANDAR...

Para Pembina dan Pelatih membimbing kita semua dalam menjalankan sebagian besar kegiatan di SB,,,mereka bagaikan para arsitek yang membangun sebuah gedung megah dengan tiang-tiang yang besar dan kokoh...kitalah tiang yang besar dan kokoh itu...

Kita menjunjung apa yang sudah di cita-citakan para pendiri perguruan kita juga yang membangun cita-cita baru untuk SB...apa jadinya bila tak ada kita...jangankan cita-cita baru terbentuk mungkin cita-cita luhur para guru kita akan terbang terbawa angin dan hilang begitu saja...

marilah kita kokohkan lagi tiang-tiang yang semakin lama semakin rapuh dan kita dirikan bangunan yang megah yang akan menjaid tempat berlindung untuk siapa aja...marilah kita mendirikan bangunan megah yang namanya PSTD SYAHBANDAR...


Merindukan masa-masa dulu saat aku bukan siapa-sipa dan saat aku menikmati semua hal didalam SB...i love u SB...

Selasa, 14 April 2009

Festival Pencak Silat Indonesia 2009 di Poeldijk, Belanda

Ratusan pendekar dari 15 perguruan dan aliran Pencak Silat (PS) di Belanda
unjuk kekuatan dan kemampuan dalam Festival Pencak Silat Indonesia 2009 yang
berlangsung tanggal 4 April 2009, di Poeldijk, Belanda. Para pengunjung yang
memenuhi gedung festival berkapasitas 500 orang tersebut tampak terkesima
melihat berbagai jurus dan kembangan yang dikeluarkan oleh para pesilat,
serta tidak beranjak dari festival ini hingga akhir acara yang berlangsung
hampir 7 jam tersebut.
Festival yang digelar atas kerjasama KBRI Den Haag dengan Stichting Asli,
sebuah yayasan yang beranggotakan tokoh-tokoh PS Belanda, antara lain
bertujuan untuk mempromosikan seni bela diri PS sebagai salah satu warisan
budaya bangsa yang berkembang di manca negara. Sebagai penyelenggara utama,
KBRI Den Haag menyediakan sebuah trophy bergilir yang dapat diperebutkan
di tahun-tahun mendatang.

Festival yang mendemonstrasikan jurus-jurus pencak silat ini (bukan bersifat
pertarungan) dibagi dalam tiga kategori, yaitu: Solo (dengan atau tanpa
senjata); Duo/Trio (dengan atau tanpa senjata); dan Group (dengan atau tanpa
senjata). Keluar sebagai juara umum adalah perguruan Pencak Silat "Mande
Muda Mawar Suci" dari kota Apeldorn.
Festival ini dibuka secara resmi oleh Dubes RI untuk Kerajaan Belanda Bapak
JE Habibie dan dihadiri oleh sejumlah tamu undangan dari perwakilan beberapa
negara sahabat, pejabat Pemerintah Belanda, Walikota Zouterwoude, dan Dubes
Indonesia untuk Kerajaan Belgia, Lexemburg, dan EU Bapak Nadjib Riphat
Kesoema.

Dalam sambutannya, Dubes RI Den Haag pada intinya menyampaikan dukungan
atas pelaksanaan festival yang diharapkan dapat dilakukan secara
berkesinambungan dan dapat dimanfatkan sebagai ajang promosi sosial budaya
Indonesia dengan memanfaatkan sekitar 1,6 juta masyarakat Belanda yang
memiliki hubungan darah dengan Indonesia. Selain itu Dubes Habibie juga
mengajak para atlit dan masyarakat pecinta PS agar lebih memahami filosofi
yang terkandung didalam seni bela diri tersebut, diantaranya tentang ajaran
moral, kedisiplinan, kesabaran, dan kejujuran yang harus diimplementasikan
oleh setiap pesilat dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, Pesilat
adalah juga duta-duta Indonesia yang seyogyanya dapat turut mempromosikan
citra positif Indonesia di luar negeri.

Festival Pencak Silat ini mendapat sambutan yang baik dari masyarakat
Belanda dan juga diliput oleh beberapa media masa lokal cetak dan elektronik.


sumber silatindonesia yahoo groups.
14 April 2009

Senin, 23 Maret 2009

Kenaikan Sabuk ll Periode 2008-2009



Setelah sebelumnya muncul banyak masalah dalam mengajukan proposal akhirnya tetap saja mendapat izin dari sekolah dan acara tersebut tetap berjalan, sungguh agak mengecewakan karena yang ikut hanya 7 orang.

Acara berjalan lancar dari pukul 13.00 sampai 18.00, walaupun cuma sedikit yang ikut tapi mereka tetep semangat.

pukul 16.00 setelah pengujian fisik pertama selesai dilakukan penilaian, yang dinilai mulai dari gerakan radikal, jurus tenaga dalam sampai keahlian sparing. Penilaian tidak berhenti sampai disana nanti tanggal 25 akan diterus kan kembali.

Penilaian dilakukan oleh kak Herry, kak Musa dan Yulius. yang ketiganya setelah acara selesai mendapatkan jabatan baru yaitu sebegai Dewan Penanggung jawab, Ketua Dewan Pelatih dan Asisten Dewan Pelatih 1 menggantikan kedudukan Arif T. yang sekarang menjadi bendahara umum.


acar berlanjut tagl 25 malam hingga 26 pagi. Latihan dan pengujian berupa latihan fisik, radikal dan tenaga dalam serta pengambilan nilai untuk pemecahan benda keras.


foto1 : 1 vs 3....tapi cuma eksen godain dirjat yang lagi ngetes ilmu...heheheh

foto2 : Dewan penanggungjawab dan ketua dewan pelatih memberi wejangan...wejangan apa wedangan yah...heheheh

Jumat, 13 Maret 2009

Dasar Gerakan Silat

1. LANGKAH

DITINJAU DARI ARAHNYA LANGKAH


  1. a. A1 - D1 : Langkah lurus depan kiri

2. b. A2 - D1 : Langkah lurus depan kanan

3. c. A1 - D2 : Langkah lurus mundur kiri

4. d. A2 - D2 : Langkah lurus mundur kanan

  1. a. A1 - B1 : Langkah samping kiri
b. A2 - B2 : Langkah samping kanan

  1. a. A1 - C1 : Langkah serong depan kiri
b. A2 - C2 : Langkah serong depan kanan

c. A1 - C3 : Langkah serong belakang kiri

d. A1 - C4 : Langkah serong belakang kanan

1. Langkah Lurus
a. Langkah lurus depan kiri
b. Langkah lurus depan kanan
c.Langkah lurus mundur kiri
d. Langkah lurus mundur kanan

2. Langkah Samping
a. Langkah samping kiri
b. Langkah samping kanan

3. Langkah Serong
a. Langkah serong depan kiri
b. Langkah serong depan kanan
c. Langkah serong belakang kiri
d. Langkah serong belakang kanan

4. Langkah Silang
a. Langkah silang depan kiri
b. Langkah silang depan kanan

5. Langkah Pilin
a. Langkah silang belakang kiri (pilin)
b. Langkah silang belakang kanan (pilin)

6. Langkah Putar
a. Langkah berputar kanan
b. Langkah berputar kiri


DITINJAU DARI TEKNIKNYA

LANGKAH ANGKATAN
Angkatan, salah satu teknik untuk mendekati atau menghindari serangan dengan cara mengangkat/ memindahkan salah satu kaki ke segala arah.

LANGKAH GESER
Geser, salah satu teknik gerak langkah untuk mendekati sasaran atau menghindari serangan dengan cara menggeserkan telapak kaki ke segala arah.

LANGKAH SESER
Seser, salah satu teknik gerakan langkah mendekati lawan dengan cara menyeret telapak kaki yang dilakukan dengan kaki kanan/kiri di depan atau bergantian.

LANGKAH LOMPAT
Lompat, salah satu teknik gerak langkah untuk mendekati sasaran atau menghindari serangan dengan cara melompat (kedua kaki berpindah) ke segala arah..

sumber : (http://www.indonesia.silatcenter.com/)

Jumat, 06 Maret 2009


jurus sb nih...
video anak cabang yang masih pada SD dan SMP yang bikin gemes n ketawa ngakak...untuk video lainnya menyusul,,,karena belum ada ada artisnya,hehehehe
tendangan yang dipelajari di sb nih...

Rabu, 04 Maret 2009

Liputan Silat Di JENDELA, TPI

"Silat Abah Eme"

Lanjut usia dirasakan sebagian besar masyarakat merupakan beban tersendiri karena seseorang biasanya akan mengalami perubahan fisik dan mental yang melemah seperti pikun, daya tahan tubuh berkurang, bahkan masalah kesehatan yang menurun hingga membuat seseorang berkurang aktifitasnya. Namun semua kekhawatiran tersebut tidak dialami Abah Eme Suganda, warga Haurpanggung, Liuwidaun, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Jawa Barat.

Pria berusia 90 tahun ini tetap bersemangat mengembangkan Pencak Silat Sinar Pusaka Putra, yang telah ia geluti sejak usia 10 tahun. Kakek 6 cucu dan 4 cicit ini tak pernah lelah melatih anak asuhnya yang telah mencapai tiga ribu orang yang tersebar di sembilan kecamatan di Garut. Kini di usianya yang senja Abah Emen tetap sibuk melatih silat pada pelajar di berbagai sekolah mulai tingkat SD sampai SMA di Garut yang diharapkannya bukanlah bayaran dari sekolah-sekolah tersebut tapi ia berharap bahwa masyarakat kembali mencintai silat.

Di tangan guru besar inilah, Silat Sinar Pusaka Putra tetap eksis, dan dijadikan pelajaran olahraga di sekolah-sekolah. Tak pelak Pencak Silat Garut ini akhirnya meraih banyak prestasi mulai tingkat lokal, sampai internasional.

Silat abah eme ini beraliran sahbandar dan dalam pelatihannya tetap memegang teguh budaya silat seperti pada saat berlatih di iringi oleh gendang pencak, lihat saja foto diatas anak-anak kecil dipimpin abah Eme memeragakan gerakan silat diiringi gendang pencak.

http://www.tpi.tv/

Sahbandar di "Kota Tua"

Keberadaan kota tua seperti di kawasan Jakarta Barat bisa menjadi salah satu alternatif wisata keluarga. Di kawasan ini dapat dijumpai banyak peninggalan sejarah. Selain sebagai arena melepas penat setelah sibuk bekerja, kita juga dapat mengenalkan sejarah perjalanan bangsa kepada putra-putri kita.

Tak dipungkiri kawasan kota tua ini merupakan kawasan penting bersejarah bagi kota Batavia, Jakarta tempo dulu. Bangunan tua beraliran neo-klasik zaman kolonial Belanda pada abad 18 menjadi daya tarik wisatawan. Pengunjung juga dapat menikmati suasana romantisme taman Fatahilah dan sekitarnya. Selain keberadaan gedung tua dan museum di lokasi kota tua juga berkembang komunitas seniman jalanan diantaranya pengamen, pelukis, dan seni bela diri.
Beladiri yang diangkat adalah perguruan cakra buana yang beraliran sahbandar. Dalam perguruan itu untuk pelatihannya dibagi menjadi 2 tahap, untuk tahap awal yang biasanya diikuti oleh anak-anak kecil dan remaja akan diajarkan tentang seni pencak silat sedangkan untuk tingkat selanjutnya untuk orang dewasa maka diarkan juga teknik tenaga dalam seperti di PSTD SYAHBANDAR. Dalam acara tersebut pula di contohkan adegan saat melakukan serangan dengan emosi. http://www.tpi.tv/

Senin, 23 Februari 2009

Rangkaian Gerakan

sengaj saja masukkan disini beberapa rangkaian gerakan silat, yang hanya digunakan untuk melatih kelenturan dan kecepatan dalam berlatih serang bela.

Rangkaian 1.
- kuda-kuda serong kanan
- tonjok kanan
- tonjok kiri
- gedik bawah dengan tangan kanan dan kaki kiri mundur 1 langkah
- tangkis depan kanan dengan tangan kiri, kaki kanan mundur 1 langkah
- lakukan dengkulan dengan kaki kanan kearah depan
- pukulan samping dengan tangan kanan
- putar badan kearah kiri dan melakukan sikutan dengan tangan kiri
- tangkisan samping kiri dengan tangan kanan
- tangkisan atas dengan tangan kiri dan kaki mundur 1 langkah

Rangkaian 2.
- kuda-kuda serong kanan
- tangkisan dalam depan dengan tangan kiri
- tangkisan luar depan dengan tangan kanan
- dengkulan depan dengan kaki kanan
- tonjokan depan dengan tangan kanan
- gedik bawah dengan tangan kiri
- tangkisan samping kanan dengan tangan kanan, kaki mundur satu langkah
- tangkisan samping kiri dengan tangan kanan. kiki mundur 1 langkah
- potong kanan bawah dengan tangan kanan
- tendangan kearah leher dengan kaki kiri.

Rangkaian ini bukanlah rangkaian wajib yang ada di SB tapi hanya sebagai selingan dalam latihan guna mendekung rangkaian silat wajib di Sb.

Senin, 16 Februari 2009

KITA TAK SENDIRI DALAM MELESTARIKAN SILAT

Kadang kita dilarang oleh seseorang dalam berlatih silat, biasanya mereka mengatakan, "Buat apa ikut silat? silat itu kuno, ketinggalan jaman, silat itu pake makhluk halus. cari kegiatan yang lain saja."
lalu apa yang kita ucapkan saat itu?

Sedikit sekali yang menyangkah perkataan itu walaupun tau bagaimana menjawabnya.
Menurut saya hal itu terjadi karena kita hanya menganggap silat hanya sebuah kegiatan selingan yang nantinya bila bertemu dengan kegiatan yang lebih asik akan berhenti dan melupakan silat.

Berubahlah dan sadarlah, silat itu bukan hanya kegiatan selingan, silat itu salah satu ciri khas kita, ciri khas bangsa kita yang bila hilang maka hilang juga diri kita. Silat itu tanggung jawab kita sama seperti budaya kita yang lain.

Kita masih muda dan masih banyak ide-ide cemerlang untuk mengembangkan silat. Tak ada salahnya jika kita menyisihkan beberapa jam dari semua waktu yang kita punya dalam seminggu untuk memperhatikan, mempelajari, mencintai dan melestarikan silat. Kita pun tak akan rugi apalagi kalau silat sudah menjadi sebuah aktivitas yang menyenangkan untuk kita.

Perkenalanku dengan komunitas Sahabat silat dimulai dari tahun 2006 lalu. Awalnya aku kira komunitas itu hanya berisi orang-orang yang ahli dalam silat saja tapi ternyata tidak, dalam komunitas itu bukanlah keahlian dalam silat yang diprioritaskan namun kepedulian terhadap silatlah yang menjadi prioritas utama.

Melalui website sahabatsilat.com, kita dapat saling bertanya, memberikan pendapat dan bertukar pengalaman tentang silat dan hal-hal lainnya padahal mereka tak saling kenal tapi mereka dapat berbaur dalam dunia maya ketika berdiskusi. Melalui dunia maya mereka dapat menggaet para praktisi silat maupun para pecinta silat dan beladiri lainnya, ada juga yang berasal dari amerika, singapura, maupun dari negara lain.
Usaha para Sahabat Silat dalam melestarikan silat memang kadang menghadapi kendala namun berkat usaha yang keras akhirnya sahabat silat secara bertahap dapat mempublikasikan silat-silat tradisional melalui pemberitaan di koran tempo, publikasi dibeberapa stasiun televisi dan radio, bahkan langsung mengadakan workshop-workshop tentang silat. kita kapan bisa mengadakan workshop silat tercinta kita? yah untuk kalangan sekolah aja...sekalian ajang untuk cari pengalaman.

Untuk itu jangan menyerah dalam mengembangkan syahbandar, kita tak sendiri...masih banyak orang yang cinta dan peduli pada silat...

Kamis, 12 Februari 2009

SB Blog - Web SMAN 6 Tangerang

PSTD SYAHBANDAR yang merupakan salah satu ekskul terlama yang berdiri sejak tahun 1996 turut ambil bagian dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan di SMAN 6 Tangerang. Seperti saat ini SMAN 6 Tangerang berusaha meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut dengan mengupayakan berbagai fasilitas yang telah disediakan.

PSTD SYAHBANDAR pun tak mau kalah dengan usaha yang dilakukan oleh sekolah yang menjadi tempat sekretariat pusatnya itu. Akhirnya beberapa bulan lalu dibuatlah blog SB yang diisi dengan artikel-artikel singkat tentang para anggota didalamnya. Saya sengaja memberanikan diri untuk membuat blog ini karena rasanya perlu berbelok sedikit dari haluan untuk mengembangkan SB dan para anggotanya. Rasanya saya mendapat angin segar ketika saya berbicara kepada Bu Saarah mengenai publikasi silat melalui internet, beliau berkata, "Kita juga harus melakukannya, biar syahbandar lebih dikenal." dan akhirnya jadilah blog SB ini walau sampai sekarang hanya saya yang mengisi artikelnya.

Seminggu lalu ketika a` Adjie selaku penanggung jawab perguruan berkata kepada bu Saarah selaku pembina tentang blog SB ini beliau sangat tertarik dan beliau langsung mengusulkan untuk join dengan web SMAN 6 Tangerang. Akhirnya beberapa hari lalu telah resmilah blog SB join dengan Web SMAN 6 TNG dan menjadi ekskul kedua setelah HIPALITA yang telah mempublikasikan kegiatanya melalui internet. Semoga kerjasama ini membawa dampak baik bagi kedua pihak.

Selasa, 03 Februari 2009

FILM SILAT "MERANTAU"


Disaat kita terlena dengan film-film beladiri dari luar negeri seperti Ong Bak II dan Ip Man dari Thailand dan Cina kita justru tak melihat apa yang ada di negeri sendiri. Kita tak sadar di negeri kita, Indonesia, ada juga beladiri yang tak kalah bagus, indah, kuat, mematikan atau apalah istilahnya, dengan gaya berbeda, istilah gerakan yang berbeda-beda, seragam yang berbeda dan cara pelatihan yang berbeda, "Pencak", "Silat", "Pencak Silat", banyak lagi istilah untuk menyebut beladiri dari Indonesia ini.

Kita hanya menonton tapi tak berusaha turut serta meramaikan promosi pencak silat film. keadaan ini berbanding terbalik dengan seorang sutradara eropa asal Inggris bernama Gareth Huw Evans yang tertarik dengan pencak silat.

Setelah tahun lalu ia berkesempatan membuat film dokumenter pencak silat kini ia kembali lagi membuat film tentang silat.

Film yang tak hanya menampilkan jurus-jurus khas silat harimau tapi juga menampilkan kebudayan masyarakat minangkabau. Maka film ini diberi judul "MERANTAU". Film yang bercarita tentang seorang anak muda asal bukittinggi bernama Yuda yang harus pergi merantau untuk membuktikan bahwa ia adalah seorang yang telah dewasa. Ia datang ke Jakarta, kota dengan hiruk pikuk yang begitu ramai, udara yang panas menyengat serta dipenuhi asap kendaraan, suatu hal yang berbeda dengan tempat tinggalnya di bukittinggi.

Dalam film ini Gareth sang sutradara menggaet seorang atlit pencak silat muda bernama Iko Uwais yang diharapkan dapat menunjukkan keindahan beladiri asal Indonesia ini selain itu juga diharapkan menjadi ikon pencak silat Indonesia yang dapat menyaingi bintang-bintang luar negeri yang biasa bermain di film action.










Di film ini juga sang sutradara menggaet aktris kenamaan Christine Hakim, Alex Abbad, Donny Alamsyah dan dua aktor asing seperti Mads Koudal asal Denmark dan Laurent Buson (Prancis).

Film ini direncanakan akan dirilis bulan April 2009 ini dan akan didistribusikan di Amerika Serikat, inggris dan negara lainnya.

Diharapkan dengan film ini dapat kembali menimbulkan semangat para sutradara dalam mengangkat pencak silat menjadi salah satu tema film mereka.
Ket : Foto 1 Merantau cover, Iko Uwais
Foto 2 Gareth Huw Evans
Foto 3 Iko Uwais
Foto 4 Iko Uwais memeragakan gerakan silat harimau
Foto 5 Iko uwais bersama Donny Alamsyah
Foto 6 Mads Koudal asal Denmark
Foto 7 Laurent Buson Asal Prancis
Maju Terus Silat Indonesia...
http://www.merantau-movie.com/
Sumber : Silatindonesia.com
Kapanlagi.com

Minggu, 01 Februari 2009

Pencak Silat Harus Berprestasi di Ajang Internasional

JAKARTA–MI 1 jan 09:


Jika masih muda, Wapres Jusuf Kalla pasti akan mempelajari gerakan silat. Pasalnya, olahraga ini sudah menjadi bagian keseharian kebanyakan masyarakat Indonesia.

“Seandainya saya masih muda, saya juga akan bergabung dan belajar pencak silat,” katanya saat menerima pengurus pusat Ikatan Pencak Silat Indonesia NU Pagar Nusa mendatangi Kantor Wapres di Jakarta, Rabu (21/1).

Ia menyebutkan, saat ini pencak silat bukan hanya sekadar warisan budaya saja, namun juga telah menjadi olahraga keseharian.

“Bahkan di Asian Games, pencak silat sudah menjadi cabang olahraga yang dipertandingkan. Karena itu jika ingin terus berkembang pencak silat harus mampu berprestasi dalam ajang olahraga internasional yang digelar,” ujarnya.

Kedatangan mereka selain bersilahturahim, mereka juga mengundang JK untuk menghadiri rakernas yang akan digelar pada akhir Januari 2009. Dalam kunjungan tersebut, puluhan pendekar berseragam hitam-hitam ini sempat beraksi dengan menunjukkan gerakan atau jurus silat yang mereka pelajari di depan wapres.
Salah satu Ketua Pagar Nusa Teddy Permana Daud menyebutkan, Pagar Nusa memiliki 18 juta anggota di seluruh Indonesia. Anggota Pagar Nusa itu berfungsi untuk melindungi para kiai Nahdatul Ulama. (Che/OL-03)

Berita dari OKEzone.comSekira 40 pendekar dan pengurus Perguruan Pencak Silat Pagar Nusa bertemu dengan Wapres Jusuf Kalla (JK) di Istana Wapres siang hari ini.

Selain mengelar pertemuan resmi, Perguruan Pencak Silat Pagar Nusa juga memamerkan sejumlah kepiawaian para pendekarnya dalam berseni beladiri di depan Wapres Jusuf Kalla. Wapres terlihat sangat antusias memperhatikan kepiawaian para pendekar Perguruan Pencak Silat Pagar Nusa.

Adapun tujuan kedatangan Perguruan Pencak Silat Pagar Nusa.antara lain adalah dalam rangka mengundang Wapres Jusuf Kalla untuk dapat membuka Rakernas Perguruan Pencak Silat Pagar Nusa yang akan diselenggarakan pada 26 Januari 2009.

Dalam sambutannya Wapres Jusuf Kalla mengucapkan rasa terimakasihnya kepada Perguruan Silat Pagar Nusa yang notabenenya berasal dari Nahdlatul Ulama. Wapres juga menilai perkembangan pencak silat belakangan ini sangatlah baik, oleh karenanya dirinya meminta agar sistem dan kualitas dari pencak silat semakin ditingkatkan.

“Pencak silat yang selama ini seakan-akan hanya menjadi warisan masa lalu, sekarang sudah menjadi bagian olah raga internasional sehingga sudah masuk Sea Games, Asean Games, sehingga menjadi bagian yang harus kita tingkatkan kualitas dan sistemnya,” terang Kalla.

Dalam kesempatan yang sama, Wapres juga menyampaikan rasa penghargaannya kepada Perguruan Pencak Silat Pagar Nusa yang dinilainya ikut berjasa dalam mengembangkan olah raga pencak silat.
Menyangkut undangan yang disampaikan oleh Perguruan Pencak Silat Pagar Nusa kepada Wapres untuk bersedia membuka Rakernas, Wapres mengaku jika waktunya memungkinkan dirinya akan hadir membuka Rakernas tersebut.

“Insya Allah, Rakernas nanti jika waktunya pas,” pungkasnya.



sumber www.silatindonesia.com