Jumat, 15 Mei 2009

Merantau Movie Workshop

I had the chance to watch Merantau movie workshop. It was on short notice as I read the promotion one day before (and I thought it was some kinda secret exclusive movie premiere). It was basically just meet and greet, trailer and confidential promo viewing.

I got to see the director (Mr Evans), the producer (Ario Sagantoro), main actors - I saw Iko, Yayan(the actor not the character) and the legendary Christine Hakim (so funny my friend didnt notice Iko and Christine Hakim by her side). This show was hosted by a popular host (I dont remember his name since I dont watch television) and he did a good job. They started of by showing some demo of silek harimau (Iko) and , this was the best part, they brought a silat expert (Ade) and the movie choreographer (Edwel Datuk Rajo Gampo Alam)!! Mr Ade explained the current exposure of silat worldwide including the rise of Vietnam di dunia persilatan. Mr Edwel gave a lot of info about silek harimau, how they were exclusively taught (originally silek harimau was the weapon of the king’s special guards).

Next, meet and greet. Iko was too shy (I feel sorry for the fan girls). Yayan told about his inability to smile (and the host cleverly made joke about this when a girl was about to get a souvenir from him). Mr Evans told about his interest in silat and how he finally decided to make this movie with the producer and Christine Hakim (and she ranted about current movie trends in this country and our appreciation for our own culture for a long time, mostly I agree with). Funny thing when the host asked Mr Evans to do some silat.

Mr Evans told us that most actors has martial background (like Iko with silat betawi, or Laurent Buson with shaolin!!). Aside from initial performance by Iko, we also got to watch silek demonstration in pair, Yayan with Iko and Mr Edwel with Iko (funny act by Iko at the end of demonstration).

I give an early thanks to Mr Evans for showing much interest in our culture. Hopefully this will make our current generation do the same and look for an exotic material of our own rather than foreign-made one. Maybe I should pick my saluang up again.

EDIT : I forgot to mention that Edwel Datuk Rajo Gampo Alam was the choreographer on Sengsara Membawa Nikmat. He made Sandy Nayoan cry.


http://kusut.web.id/?p=22

Rabu, 13 Mei 2009

Seminar Pencak Silat di Universitas Indonesia kampus Depok

SEMINAR PENCAK SILAT
(Menggali Nilai Filosofi dan Relevansi dalam Konteks Zaman)

Seni bela diri Pencak Silat dikenal sebagai salah satu hasil budaya asli Indonesia. Dipercaya bermula dari bangsa Melayu yang ada di pesisir Sumatra dan Semenanjung Malaya, Pencak Silat telah berkembang di nusantara sejak abad Ke-VII. Dalam kelanjutannya, Pencak silat dianggap pula sebagai salah satu identitas dari bangsa Indonesia. Tidak hanya menekankan pada teknik bela diri, melainkan pula makna filosofis dan berbagai aspek dalam masyarakat. Nilai moral spiritual, Seni gerak, bela diri, dan olahraga adalah aspek-aspek yang terkandung dalam pencak silat.

Jika dilihat sekilas, pencak silat dianggap sebagai olahraga yang berhubungan dengan fisik saja. Namun, jika kita melihatnya lebih dalam, akan terungkap nilai-nilai filosofis yang luhur. Tiap gerakan dalam pencak silat itu sendiri, tidak lepas kaitannya dengan nilai moral tata krama ketimuran danreligi. Inti dari ilmu dalam pencak silat adalah pertahanan dan penyerahan diri pada ilahi.

Dalam konteks modern, pencak silat dinilai banyak orang sebagai seni bela diri yang tidak populer untuk dipelajari. Sangat jauh dirasakan ketika dibandingkan dengan karate, taekwondo, dan wushu dalam bidang ketenaran. Kurangnya informasi mengenai pencak silat dan mind set orang Indonesia yang import oriented inilah menyebabkan pencak silat seakan tenggelam dalam negerinya sendiri. Oleh karena itu, Departemen Kajian Budaya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia 2009, dengan tujuan memberikan ide, bukan informasi tanpa guna, menyelenggarakan Seminar Pencak Silat yang bertajuk “Menggali Nilai Filosofi dan Relevansi dalam Konteks Zaman”.

Hari dan TEMPAT
Hari/tanggal : Kamis, 28 Mei 2009
Jam : 10:00 — 16:00 WIB
Tempat : Auditorium gedung IX Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia kampus Depok

Pembicara
1. Purwoto Hadi Purnomo (Pendiri perguruan dan guru besar Merpati Putih).
2. Bagus Takwin (Aktivis, penulis, dan akademisi dari Fakultas Psikologi UI).
Moderator: I Yudhi Soenarto (Dosen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI).

Acara berupa seminar, workshop, dan demo dari perguruan silat Merpati Putih dan Cingkrik.
Disediakan pula coffee break dan hiburan.

Seminar ini terbuka untuk seluruh mahasiswa sevitas akademia Universitas Indonesia dan masyarakat umum.

Datang dan maknai nilai luhur dalam warisan budaya bangsa Indonesia ini, karena bangsa yang berbudaya adalah bangsa yang menghargai tradisi lokalnya.

Contact person:
1. Doni (Filsafat 2008) 021 93467734
2. Alan (Sejarah 2008) 081808575525

http://silatindonesia.com/2009/05/seminar-pencak-silat-di-universitas-indonesia-kampus-depok/

Kitalah Yang Sebagai Tiang Utamanya

Sejak dibentuknya PSTD SYAHBANDAR ada yang sadar gak sih siapa sebenarnya yang menajadi motor penggerak setiap kegiatan dan setiap latihannya selama ini...

Para pendiri hanya membuka jalan, para pembina dan para pelatih hanya sebagai pengawas tapi kitlah yang menjadi tiang utamanya...apa jadinya kalau kita tak ada mungkin sudah sejak lama perguruan ini tak ada, mungkin juga kita tak saling kenal dan tak tahu apa itu yang namanya PSTD SYAHBANDAR...

Para Pembina dan Pelatih membimbing kita semua dalam menjalankan sebagian besar kegiatan di SB,,,mereka bagaikan para arsitek yang membangun sebuah gedung megah dengan tiang-tiang yang besar dan kokoh...kitalah tiang yang besar dan kokoh itu...

Kita menjunjung apa yang sudah di cita-citakan para pendiri perguruan kita juga yang membangun cita-cita baru untuk SB...apa jadinya bila tak ada kita...jangankan cita-cita baru terbentuk mungkin cita-cita luhur para guru kita akan terbang terbawa angin dan hilang begitu saja...

marilah kita kokohkan lagi tiang-tiang yang semakin lama semakin rapuh dan kita dirikan bangunan yang megah yang akan menjaid tempat berlindung untuk siapa aja...marilah kita mendirikan bangunan megah yang namanya PSTD SYAHBANDAR...


Merindukan masa-masa dulu saat aku bukan siapa-sipa dan saat aku menikmati semua hal didalam SB...i love u SB...