Senin, 16 Februari 2009

KITA TAK SENDIRI DALAM MELESTARIKAN SILAT

Kadang kita dilarang oleh seseorang dalam berlatih silat, biasanya mereka mengatakan, "Buat apa ikut silat? silat itu kuno, ketinggalan jaman, silat itu pake makhluk halus. cari kegiatan yang lain saja."
lalu apa yang kita ucapkan saat itu?

Sedikit sekali yang menyangkah perkataan itu walaupun tau bagaimana menjawabnya.
Menurut saya hal itu terjadi karena kita hanya menganggap silat hanya sebuah kegiatan selingan yang nantinya bila bertemu dengan kegiatan yang lebih asik akan berhenti dan melupakan silat.

Berubahlah dan sadarlah, silat itu bukan hanya kegiatan selingan, silat itu salah satu ciri khas kita, ciri khas bangsa kita yang bila hilang maka hilang juga diri kita. Silat itu tanggung jawab kita sama seperti budaya kita yang lain.

Kita masih muda dan masih banyak ide-ide cemerlang untuk mengembangkan silat. Tak ada salahnya jika kita menyisihkan beberapa jam dari semua waktu yang kita punya dalam seminggu untuk memperhatikan, mempelajari, mencintai dan melestarikan silat. Kita pun tak akan rugi apalagi kalau silat sudah menjadi sebuah aktivitas yang menyenangkan untuk kita.

Perkenalanku dengan komunitas Sahabat silat dimulai dari tahun 2006 lalu. Awalnya aku kira komunitas itu hanya berisi orang-orang yang ahli dalam silat saja tapi ternyata tidak, dalam komunitas itu bukanlah keahlian dalam silat yang diprioritaskan namun kepedulian terhadap silatlah yang menjadi prioritas utama.

Melalui website sahabatsilat.com, kita dapat saling bertanya, memberikan pendapat dan bertukar pengalaman tentang silat dan hal-hal lainnya padahal mereka tak saling kenal tapi mereka dapat berbaur dalam dunia maya ketika berdiskusi. Melalui dunia maya mereka dapat menggaet para praktisi silat maupun para pecinta silat dan beladiri lainnya, ada juga yang berasal dari amerika, singapura, maupun dari negara lain.
Usaha para Sahabat Silat dalam melestarikan silat memang kadang menghadapi kendala namun berkat usaha yang keras akhirnya sahabat silat secara bertahap dapat mempublikasikan silat-silat tradisional melalui pemberitaan di koran tempo, publikasi dibeberapa stasiun televisi dan radio, bahkan langsung mengadakan workshop-workshop tentang silat. kita kapan bisa mengadakan workshop silat tercinta kita? yah untuk kalangan sekolah aja...sekalian ajang untuk cari pengalaman.

Untuk itu jangan menyerah dalam mengembangkan syahbandar, kita tak sendiri...masih banyak orang yang cinta dan peduli pada silat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar